Sabtu, 18 Juni 2011

KESESUAIAN KONSELING FASILITATIF BILA DIPANDANG DARI ATURAN-ATURAN DALAM KONSELING

Globalisasi dan perkembangan zaman ternyata membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan dan pola pikir masyarakat, baik dalam bentuk manfaat maupun masalah baru. Dalam kaitannya dengan permasalahan manusia ini, tidak hanya meliputi segelintir aspek, tetapi hampir seluruh aspek kehidupan, misalnya masalah ekonomi, sosial, politik, kesehatan, budaya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya kita harus tetap waspada dengan perkembangan yang melingkupi di sekitar kita. Jangan sampai kita terpedaya dengan kemajuan yang melenakan ini, tetapi sebaliknya kita harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Sebagai makhluk hidup, tentunya segala aktifitas manusia tak pernah terlepas dari kesehatan dirinya. Tanpa kesehatan manusia tidak dapat berbuat banyak hal sesuai keinginan mereka. Seperti yang kita tahu bahwa sehat dapat dilihat dari empat faktor, yaitu sehat fisik, psikis, sosial, dan ekonomi. Dengan segala permasalahan yang semakin kompleks pada zaman globalisasi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia sering mengalami gangguan psikis baik dalam taraf ringan maupun berat. Biasanya mereka merasa kesulitan memutuskan dan menganalisis suatu masalah. Karena adanya gangguan psikis ini maka seorang manusia tidak dapat dikatakan sehat secara utuh.
Gangguan psikis atas berbagai permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara konseling. Adapun pengertian konseling berdasarkan pembelajaran yang sudah dilakukan merupakan pertemuan secara tatap muka (face to face of relation) konselor dengan klien dan diharapkan klien dapat menentukan keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri. Konselor merupakan orang yang memberi konseling, sedangkan klien adalah orang yang minta bantuan untuk pemecahan masalah. Konseling memiliki tujuan, syarat, etika, dan prinsip yang harus dipenuhi dalm pelaksanaannya. Oleh karenanya maka jenis-jenis/ tipe-tipe konseling yang adapun juga harus menyesuaikan agar dapat dikatakan sebagai konseling yang baik.
Macam-macam konseling yang berkembang sekarang ini sudah banyak, tetapi kita akan membatasinya hanya pada konseling fasilitatif. Konseling fasilitatif merupakan salah satu tipe konseling yang ditinjau dari segi waktu penanganan yaitu pada proses pemecahan masalah individu. Tipe konseling dari segi waktu penanganan ini terdiri dari 4 macam, untuk tiga tipe lainnya adalah konseling krisis, konseling preventif dan konseling developmental. Konseling fasilitatif dipilih karena permasalahan yang dibahas sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, misalnya saja masalah memilih jurusan atau matapelajaran pilihan, perencanaan karier, pergaulan dengan anggota keluarga, dll. Oleh karena itu setelah ada pembahasan ini nantinya bisa lebih membantu kita dalam pemahaman macam-macam konseling, terutama konseling fasilitatif.
Adapun pengertian dari konseling fasilitatif itu sendiri adalah proses membantu klien menjadi jelas permasalahannya, selanjutnya bantuan dalam pemahaman dan penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah, dan akhirnya melaksanakan semua itu atas tanggung jawab sendiri. Untuk lebih memahami apakah konseling ini sudah memenuhi aturan atau belum marilah kita uraikan satu persatu dari pengertian konseling fasilitatif iu sendiri.
• Proses membantu klien menjadi jelas permasalahannya
Agar suatu masalah dapat diterangkan secara lebih jelas maka dibutuhkan beberapa hal yang harus diikuti, yaitu:
 Pertama-tama diyakinkan pada klien bahwa permasalahan yang diutarakan bisa terjaga kerahasiaannya di tangan konselor.
 Klien harus menunjukkan unsur kejujujan dalam artian segala permasalahannya disampaikan tanpa ada suatu kebohongan. (sesuai etika konseling).
 Permasalahan tidak diutarakan secara tergesa-gesa. (sesuai etika konseling)
 Konselor harus mendengarkan klien dengan penuh perhatian agar tercipta suasana yang kondusif saat konseling berlangsung. (sesuai prinsip konseling)
 Konselor punya keyakinan dan kepercayaan bahwa dia pasti mampu membantu klien dalam penyelesaian masalahnya. (sesuai syarat konseling)
 Agar permasalahan jelas makan konselor harus mampu memahami aspek permasalahan yang diutarakan klien baik itu berupa teknis, sosial, budaya, sosial ekonomi, hukum, maupun filosofi program. (sesuai syarat konseling)
 Konselor harus bersungguh-sungguh dan tulus untuk mendengarkan klien. (sesuai prinsip konseling)
 Klien lebih aktif berbicara saat memberikan informasi. Selain itu informasi yang disampaikan tidak ditutup-tutupi. (sesuai prinsip konseling)
• Bantuan dalam pemahaman dan penerimaan diri
 Agar klien bisa leluasa menerima masukan dan percaya pada konselor maka harus dijaga hubungan yang harmonis. (sesuai etika konseling)
 Konselor harus bisa mengetahui perasaan dan akseptensi dari klien agar ia bisa mengetahui pola pikir klien dalam memahami dan menerima dirinya sendiri.
 Tentunya selama membantu memberi pemahaman dan penerimaan diri bagi klien ini, konselor mempunyai peran serta yang tidak sedikit baik dari segi pengarahan, pemberian masukan, maupun berusaha mengerti sikap klien. (sesuai etika konselor)
• Penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah
Untuk menemukan rencana tindakan dalam mengatasi permasalahan maka diperlukan beberapa hal berikut:
 Konselor memberikan informasi yang dibutuhkan klien secara tepat dan jelas,sesuai bentuk informasi dalam konseling, yakni singkat, klasifikasi, terstruktur, sederhana, diulang kembali, spesifik. Pada poin ini setelah sagala informasi konselor disampaikan maka harus diulang untuk memberikan poin-poin penting. (sesuai informasi konseling)
 Dalam hal ini tentunya konselor tidak diperbolehkan untuk bersifat seperti menggurui dan mendikte klien karena nantinya klien sendirilah yang akan memutuskan pilihan atas penyelesaian masalahnya. (sesuai prinsip konseling)
• Melaksanakannya sesuai tanggung jawab klien sendiri
Dengan pernyataan ini berarti seorang klien sudah dapat memenuhi tujuan dari konseling, yaitu:
 Klien lebih memahami filosofi dan mengetahui manfaat program karena disini klienlah yang dituntut untuk aktif memikirkan penyelesaian masalahnya sedangkan konselor hanya sebagai mediator. Klien pada akhirnya akan mengerti akan arti dari setiap tahap dari kehidupannya.
 Klien secara mandiri memilih dan mengambil sikap dengan berbekal informasi dari konselor dan pemahaman akan dirinya sendiri.
 Klien tahu perannya sendiri karena ia lebih bisa membuka diri dan percaya pada dirinya sendiri bahwa ia bisa memecahkan masalahnya.
Konseling fasilitatif ini kerap kali diistilahkan dengan remedial , seakan-akan seorang disembuhkan akibat mempunyai tingkah laku salah atau yang tidak dikehendaki. Konseling remedial sering ditafsirkan sebagai usaha membantu individu agar maju dari suatu tahap kurang sempurna ke suatu tahap yang lebih sempurna atau yang bermanfaat. Untuk mewujudkan upaya tersebut tentunya konselor dan konseling harus tetap mematuhi setiap kebutuhan dalam melakukan konseling. Olerh karenanya dari sini maka dapat pula dikatakan bahwa konseling ini sangat bermanfaat bagi para kliennya dalam menghadapi permasalahan mereka.
Seperti yang sudah dikemukakan pada bagian awal, konseling ini menangani masalah-masalah yang meliputi:
• masalah memilih jurusan atau matapelajaran pilihan
Sering kali seorang pelajar maupun mahasiswa mengalami kesulitan menentukan pilihan dalam pendidikannya. Meskipun sebagian orang mengganggap hal ini kurang begitu penting, tetapi ada sebagian lagi yang menganggap sangat penting. Karena memang bagaimanapun juga masalah ini sangat menentukan kelanjutan dari karier seseorang. Kesulitan yang berlebihan ini bisa membuat seseorang menjadi hilang arah dan stress, maka di sini peran konseling fasilitatif sangat membantu agar para klien dapat memahami dan potensi yang ada dalam dirinya. Konselor akan mengarahkannya untuk memilih jurusan maupun matapelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat dari klien. Pada akhirnya klienlah yang menentukan pilihan terbaik untuk dirinya saat ini dan masa depannya.
Dari sini dapat diketahui bahwa konseling jenis ini tidak hanya diberikan untuuk orang dewasa tetapi juga anak-anak usia sekolah. Oleh karenanya konseling jenis ini sifatnya lebih luas dan melingkupi berbagai aspek dalam kehidupan.


• perencanaan karier
Karier seseorang sudah sewajarnya dilakukan perencanaan yang matang agar mereka tidak menyesal karena salah memilih pekerjaan. Dengan konseling fasilitatif maka seorang klien diarahkan agar lebih berani menata dan merencakan kariernya sendiri sesuai potensi yang ada dalam dirinya.
• pergaulan dengan anggota keluarga
Tak sedikit orang yang merasa kesulitan dalam melukakan pergaulan dalam anggota keluarganya, terlebih bagi anak-anak remaja yang masih sibuk mencari jati dirinya. Mereka lebih sering tidak ingin diatur oleh keluarganya. Hal inilah yang mungkin dapat merenggangkan hubungan seseorang dengan keluarganya diluar faktor-faktor lain yang lebih kompleks. Dari hal ini maka peran konselor dalam memberikan informasi yang tepat dan jelas sangat diperlukan agar klien tidak salah mengambil keputusan.
• masalah menganggur
Pengangguran merupakan hal yang tak asing lagi di telinga kita, bahkan karena masalah penggangguran ini seseorang tidak dapat menafkahi kelurganya yang dapat mengakibatkan rasa stress. Dengan arahan dan informasi dari konselor diharapkan klien dapat memilih sendiri pekerjaan yang cocok untuknya agar tidak lagi menggur, dan bagi klien yang malas bekerja akan mendapat pemahaman yang baik akan kesalahannya itu sehingga bisa lebih giat lagi dalam mencari atau membuat pekerjaan.
• atau masalah dengan teman sekelas
Teman terkadaang bisa menjadi musuh begitu juga sebaliknya. Permasalahan dengan teman terutama teman sekelas sering dirasa menjengkelkan bagi beberapa orang karena mereka harus bertemu hampir setiap hari di lingkungan kelas. Tentunya berbagai permasalahan ini tidak dapat didiamkan karena bisa mengancam atau mengganggu psikis seseorang. Dengan konseling fasilitatif seorang konselor dapat dijadikan teman curhat dalam berbagai permasalahan yang dihadapi klien. Oleh karenanya hubungan yang harmonis sangat diperlukan antara kedua belah pihak agar klien bisa menyelesaikan masalah dengan temannya secara dewasa.
• pengidentifikasian kelebihan-kelebihan
Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ada orang yang ahli dalam matapelajaran sekolah, ada yang pandai berbisnis, memasak, menyanyi, melukis, menjahit, berolahraga, bertausiah, daln lain sebagainya. Bila salah satu darii bidang itu ditekuni sungguh-sungguh maka seseorang bisa menjadi lebih ahli. Oleh karenanya klien harus dibantu dalam memahami dan menerima dirinya sesuai apa adanya tanpa mengeluh dengan kekurangan yang ada. Pada dasarnya dibalik kekurangan itu tersimpan kelebihan-kelebihan yang bisa melahirkan karya yang luar biasa bila dilatih dengan giat.
• minat-minat dan bakat-bakat individu.
Setiap manusia memiliki minat (sesuatu yang disenangi atau menjadi kecenderungannya) dan bakat (kebisaan pada bidang tertentu). Minat dan bakat ini tidak bisa langsung diperoleh begitu saja tanpa digali secara terus menerus. Di sinilah peran konseling fasilitatif agar klien lebih dapat menentukan sendiri minat dan bakat sesuai kelebihan yang dimilikinya.



KESIMPULAN
• Konseling fasilitatif sudah memenuhi aturan-aturan konseling seperti yang sudah tertera pada poin-poin pengertian konseling fasilitatifif itu sendiri.
• Konseling fasilitatif sudah bisa dikatakan berhasil dalam membantu mencapai tujuannya karena sudah memenuhi aturan-aturan konseling yang ada.
• Konseling ini perlu ditingkatkan penggunaannya bagi para konselor dalam memecahkan masalah klien karena akan membawa kebaikan pada diri klien karena sifatnya yang remidial atau seakan-akan seorang disembuhkan akibat mempunyai tingkah laku salah atau yang tidak dikehendaki.
• Yang paling penting dari konseling ini adalah bahwa klien lah yang lebih aktif dan pemutusan masalah tetap dipegang di tangan klien sendiri. Konselor hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator bagi klien dalam memecahkan masalahnya, tidak terlalu ikut campur terlalu jauh dalam pemustusan masalah.
• Konseling fasilitator ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan manusia sehari-hari menuju tahapan atau pilihan hidup yang lebih baik.


SUMBER
Konseling Fasilitatif
Konseling fasilitatif, menurut segi tinjauan bahasa ini adalah proses membantu klien menjadi jelas permasalahannya: Selanjutnya bantuan dalam pemahaman dan penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah, dan akhirnya melaksanakan semua itu atas tanggung jawab sendiri. Konseling tipe fasilitatif kerap kali diistilahkan dengan remedial , seakan-akan seorang disembuhkan akibat mempunyai tingkah laku salah atau yang tidak dikehendaki. Konseling remedial sering ditafsirkan sebagai usaha membantu individu agar maju dari suatu tahap kurang sempurna ke suatu tahap yang lebih sempurna atau yang bermanfaat. Adapun konseling fasilitatif dapat mencakup hal itu dan lebih dari itu. Kita cenderung memandang pendekatan ini dari pandangan positif. Dengan begitu, kita berpandangan, bahwa melalui konseling fasilitatif manusia dapat bertumbuh kembang dari suatu tahap ketahap perkembanganya.
Masalah-masalah yang ditangani dengan konseling fasilitatif meliputi masalah memilih jurusan atau matapelajaran pilihan, perencanaan karier, pergaulan dengan anggota keluarga, masalah menganggur, atau masalah dengan teman sekelas, dan pengidentifikasian kelebihan-kelebihan, minat-minat, dan bakat-bakat individu.
Sumber: http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/tipe-tipe-konseling.html

Konseling Fasilitatif
Konseling fasilitatif, yaitu konseling dimana konselor membantu memperjelas permasalahan yang sebenarnya di hadapi oleh Konseli, sedangkan dalam hal penyelesaian masalahnya adalah atas kemauan dan tanggungjawab konseli itu sendiri.Disebut juga konseling Remedial, dimana Konselor berperan membantu konseli mencapai kemajuan dari keadaan konseli saat ini. Kondisi seperti ini misalnya
• memilih jurusan
• merencanakan karir
• pergaulan dengan anggota keluarga
• masalah dengan teman
• pengenalan minat dan bakat
Sumber: http://aktual-asiddau.blogspot.com/2010/05/tipe-tipe-konseling.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar